Monday, January 18, 2010



SAMARINDA, 14 Mei 2009 – Pengendara motor itu berdiri di atas tangki motornya yang sedang berjalan, sesaat kemudian melakukan salto, melayang beberapa detik dan kemudian mendarat mulus di permukaan tanah tepat di belakang motor supersportnya yang tak berhenti. Aksi mendebarkan yang membuat penonton terperangah ini bukanlah aksi dari adegan film silat, namun aksi freestyler asal Amerika Aaron Twite. Pria berusia 27 tahun asal Atlanta, Georgia ini menamakan trik andalannya ini Kamikaze dan membuatnya menjuarai berbagai kompetisi stuntwars dunia.



Tak perlu keluar negeri untuk melihat langsung aksi Aaron, karena dia juga akan hadir di Indonesia, di gelaran U Mild U Bikers Festrack 2009 di Sirkuit Kalan Samarinda (16-17/5) dan Mega Mas Manado (30-31/5). Aksi-aksi mendebarkan dari Aaron bakal ditunggu-tunggu oleh para bikers penggemar olahraga akrobatik di atas motor.

Menurut Brand Manager U Mild Yasin Tofani Sadikin, kini di Indonesia olahraga akrobatik freestyle memang sudah mendapatkan tempat di komunitas pencinta roda dua. Peminat freestyle tiap tahunnya meningkat dan terus bertambah. Jenis aksi standar yang dimainkan oleh para freestyler tanah air adalah wheelie dan stoppie. Wheelie sendiri adalah sebuah manuver yang dilakukan dengan mengangkat roda depan sedangkan stoppie memberhentikan motor sambil mengangkat roda bagian belakang. Dari kedua gaya tersebut kemudian dikombinasikan dengan gaya gaya ekstrem lainnya seperti wheelie sambil berputar, lepas tangan, atau stoppie dengan duduk diatas tangki bensin, dan lainnya. Tingkat kesulitan dari aksi-aksi para freestyle ini benar-benar mendebarkan jantung.

“Beberapa gaya freestyler tanah air masih mengadopsi aksi-aksi stuntrider asing, karena itu U Mild mendatangkan Aaron agar beberapa trik jawara freestyler USA ini bisa menjadi tren baru bagi freestyler tanah air, karena selain melakukan atraksi dia juga akan bertemu dengan para freestyler tanah air memberikan sharing session,“ jelas Tofani.

Menjadi jawara freestyle dunia seperti Aaron bukan tercipta tanpa usaha. Untuk menjadi terlatih, tak jarang mereka harus merasakan cidera karena melakukan atraksi yang berbahaya. Sebelum menjadi juara dunia, Aaron juga seringkali menderita cidera seperti patah tulang.“Saya pernah cedera berat dan menghabiskan biaya perawatan rumah sakit sebesar USD 40.000 (sekitar Rp400 juta), tapi saya pantang menyerah, cidera sudah jadi resiko,“ tandas Aaron.

Memulai terjun ke dunia stuntrider pada tahun 2004, latihan demi latihan dilewatinya, hingga buah dari kegigihannya setahun kemudian pria memiki hobi fotografi ini sudah mengumpulkan berbagai macam trophy Best Trick di Stuntwars Competition. Prestasi terbaru di tahun 2008 saja ia tercatat telah memenangkan tiga kali stuntwars di Orlando dan Wisconsin, tiga kemenangan di stuntfest dan lima kali kejuaran XDL. Keahliannya berakrobatik juga membuatnya dilirik oleh sutradara film The Judgement Day 3 yang mengajaknya untuk menjadi stuntrider di film itu.



Kehadiran Aaron diharapkan bisa membawa trend sekaligus membuka wawasan para freestyler di Indonesia agar bisa menjadi profesional seperti stuntrider asing. “U Mild berharap terjadi transfer ilmu dari Aaron ke freestyler lokal, serta dia juga bisa melihat bahwa freestyler kita juga tak kalah jago dan bisa membantu membuka jalan untuk penjenjangan freestyler Indonesia agar dapat berkompetisi di luar negeri,” tandas Tofani.

DATA PRESTASI

2008 : Swiss Moto Finalist (10th place)
Stuntwars Orlando Finalist (11th place)
Stuntwars Wisconsin Finalist (4th place)
Stuntfest Ohio Finalist (10th place)
Stuntfest Pennsylvania Finalist (9th place)
XDL New York Finalist (12th place)
XDL Nashville Finalist (6th place)
XDL Pomona Finalist (12th place)
XDL Indianapolis Finalist (12th place)

No comments: