Monday, January 18, 2010

MOTOPRIX 5 - Yogyakarta : Rafid Topan dan Rey Menangi Kelas MP1 dan MP2



YOGYAKARTA, 16 Agustus 2009 – Pembalap Tim Yamaha Rafid Poppy HDS IRC I, Rafid Topan membuktikan janjinya untuk bisa memenangi balapan pada Kejurnas Motoprix Seri 5 yang berlangsung di Sirkuit mandala Krida-Yogya, Minggu (16/8). Start dari posisi kedua, Rafid Topan berhasil berdiri di podium pertama kelas Bebek Tune Up 110 cc 4 Tak Seeded (MP1) setelah bersaing ketat dengan rivalnya yang pembalap tuan rumah, Diaz Kumoro Jati dari tim Yamaha Kephot Jateng.Sedangkan pembalap Honda, Rey Ratukore berhasil membuktikan keperkasaannya dengan meraih poin penuh dan menjuarai kelas Bebek Tune Up 125 cc 4 Tak Seeded (MP2).

Persaingan pada sesi kualifikasi kejurnas Motoprix seri 5 kemarin berjalan sangat ketat. Di kelas MP1, Pembalap Suzuki IRC U Mild AHRS, Rizaludin Sidqi (Qiqi) yang kemarin memperoleh pole position, harus menerima kekalahan karena adanya gangguan pada pernelingnya sejak lap pertama. “Qiqi yang harus berkuat dengan masalah persnelingnya, akhirnya harus puas finish keenam di race pertama ini. Namun meski tidak naik podium , sebagai sponsor tim kami tetap mendukung karir Qiqi untuk naik jenjang lebih tinggi tahun depan” ujar Ahmad Nasyiruddin Brand Manager U Mild.

Sementara itu duel ketat berlangsung di trek antara pembalap tuan rumah, Diaz Kumoro Jati dengan Rafid Topan dan berakhir dengan keunggulan Diaz di race 1 tersebut. Rafid Topan finish kedua dibelakang Diaz. Duel seru berlanjut di race 2, juga antara Diaz Kumoro Jati dan Rafid Topan yang silih berganti memimpin perlombaan. Namun pada race kedua ini, giliran Rafid yang menang. Meski keduanya sama-sama mengoleksi nilai 45, tetapi Topan yang memenangi race 2 berhak berdiri di podium pertama. Sedangkan bagi Qiqi, race kedua ini justru meraih hasil yang lebih buruk dibandingkan race 1, karena dia sempat bersenggolan dengan Gilang Pranata di lap ke-4 dan harus puas finish ke-12.



Pada balapan di kelas MP2, kehebatan pembalap Honda Rey Ratukore benar-benar terbukti. Menghadapi kawalan ketat dari Rafid Topan tak membuat Rey yang mengawali balapan dari posisi start terdepan menjadi kecut. Bahkan di race pertama, Topan yang terlalu bernafsu untuk memenangi lomba akhirnya harus menelan kekecewaan karena mesin motornya jebol 4 putaran menjelang finish dan tak bisa melanjutkan balapan. Rey Ratukore yang berada dibelakang Topan dengan leluasa masuk garis finish di urutan terdepan. Sedangkan Diaz Kumoro Jati masuk finish kedua.

Duel antara Rey dan Topan berlanjut lagi di race kedua. Rey terus memimpin begitu start dilakukan dan langsung meninggalkan Rafid Topan dan pembalap-pembalp lainnya dalam jarak yang cukup jauh. Tetapi setelah sekitar 8 putaran, Rafid Topan berhasil mendekati Rey dan mampu mengambil alih posisi pimpinan balapan. Saling kejar mengejar terjadi antara Rafid dan Topan dan memperlihatkan kemampuan yang seimbang. Rey akhirnya mampu merebut kembali pimpinan balapan dan masuk garis finish di urutan terdepan.



Tetapi Topan mengaku tak terlalu kecewa, karena dengan tambahan 45 poin di kelas MP 1 dan nilai 20 di kelas MP 2 masih menempatkannya sebagai pimpinan klasemen kelas MP 1 dan MP 2. "Di kelas MP 2, saya terkena sial setelah motor saya jebol 4 lap menjelang finish. Di race kedua saya sempat memimpin balapan dan meninggalkan Rey, tetapi karena setelan mesinnya diubah lagi saya harus beradaptasi sehingga Rey mampu mengejar saya lagi," ucap Topan.

Sedangkan Qiqi yang gagal memanfaatkan keuntungan start terdepan di kelas MP1 mengaku motornya tak bisa maksimal karena gangguan persneling di race. Sedangkan di race kedua dia mengaku terlalu bernafsu untuk menang sehingga bersenggolan dengan pembalap Yamaha Trijaya, Gilang Pranata sehingga tersodok ke posisi belakang.

Kejurnas Motoprix Seri 5 Jogja yang tidak menggunakan transponder dan sensor elektronik karena alatnya dipakai di Kejurnas Gokart di Sentul ternyata meninggalkan masalah. Setelah di kualifikasi sebelumnya mengundang protes kubu Honda dengan pembalapnya Melan, karena time-nya sama dengan Bima Oktavianus dan Bima yang start lebih depan.

Protes juga terjadi pada sesi babak kualifikasi kemarin (15/8) oleh kubu tim Yamahalube Rafid Poppy HDS IRC karena pembalap pemulanya, Wahyu Aji yang finish terdepan didiskualifikasi karena dianggap melakukan jumpstart. Pimpinan pertandingan melihat hal itu, tetapi tak bisa membuktikan karena tak ada transponden atau sensor elektrik. Wahyu Aji yang harusnya finish pertama dihukum penalti mundur 10 grade dan dianggap finish urutan ke-10. Rafid Poppy, manajer tim Yamahalube Rafid Poppy HDS IRC mengaku sudah melayangkan protes tetapi ditolak oleh Pimpinan Perlombaan Soni Waspodo dan juri, Nugroho Wijayanto.




"Saya kecewa dan akan mengajukan banding ke PP IMI. Inilah kalau kejurnas dijalankan secara tidak profesional," ucap Poppy. Poppy mengaku kecewa karena posisi Wahyu Aji sebagai runner up klasemen di bawah pembalap Ilham Onga dari Tim Suzuki Denso Pertamina KYT sangat krusial karena jika kemarin Wahyu menang, maka dia akan mengambil alih pimpinan klasemen dan memastikan diri menjadi Juara Nasional kelas MP 5.

Peluang Wahyu menjadi juara Nasional masih terbuka, tetapi cukup berat karena selisih poin dengan Ilham sekitar 16 poin. Jika kemarin Wahyu dianggap finish ke-10, maka Onga kemarin juga hanya berhasil finish ke-11. Sementara itu, Nugroho Wijayanto atau yang akrab disapa Antok mengaku bahwa keputusannya diberikan dengan berat. Dia melihat sendiri Wahyu melakukan Jumpstart dan pimpinan perlombaan langsung memberikan peringatan. "Tetapi kalau dibilang tidak profesional yang tidak bisa, karena kami juga tahu beberapa hari menjelang Kejurnas bahwa transponder milik MBG dipinjam untuk Kejurnas Gokart

No comments: